Jumat, 30 Maret 2012

ANARKISME BUKAN KEKERASAN

Tulisan ini saya buat dilatar belakangi keresahan intelektual. Kesadaran akan kesalahan paradigmatik yang berujung pada dikotomi makna, distorsi nilai bahkan reduksi hakikat yang sebenarnya menjadi-jadi. Anarkis dipersepsikan sama dengan kekerasan, bahkan kata-kata "kekerasan" diganti dengan kata "anarkis". Lihat saja, setiap ada demonstrasi atau aksi terhadap reaksi ataupun stimulus dari suatu respon yang berlebihan selalu dimaknai dengan "anarkis", padahal kekerasan tidak mempunyai aturan nilai bahkan tidak ada semacam filosofis yang dikandungnya. Hal ini berbanding terbalik dengan "anarkis", anarkis merupakan seperangkat ide-ide yang mempunyai kekuatan filosofis. Tulisan ini saya maksudkan agar jangan lagi ada kesalahan persepsi akan kesamaan anarkis dengan kekerasan.
A. Pengertian Anarkis
     Anarkisme merupakan kata dasar anarki yang diakhiri dengan isme. Kata anarki adalah tiruan kata asing seperti anarchy (Inggris) dan anarchie (Belanda/Jerman/Prancis), yang juga cuma meniru kata Yunani anarchos/anarchia. Ini merupakan kata bentukan a (tidak/tanpa/nihil) yang disisipi n dengan archos/ archia (pemerintah/kekuasaan). Anarchos/anarchia = tanpa pemerintahan (without rulers). Sedangkan Anarkis berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki. Sedangkan isme sendiri berarti faham/ajaran/ideologi.

Selasa, 27 Maret 2012

TEORI PIAGET TENTANG PERKEMBANGAN KOGNITIF (beberapa kesimpulan)

Teori Piaget adalah kisah terpadu yang menjelaskan bagaiman faktor biologis dan pengalaman membentuk perkembangan kognitif. Piaget berpikir sebagaimana tubuh fisik kita memiliki struktur yang memampukan kita beradaptasi dengan dunia. Piaget menekankan bahwa anak-anak secara aktif membangun dunia kognitif mereka sendiri , informasi dari lingkungan tidak begitu saja dituangkan ke dalam pikiran pikiran mereka.
Proses-proses Perkembangan
Piaget yakin bahwa proses-proses penting tersebut meliputi:
1. Skema
Dalam teori Piaget, aksi atau representasi mental yang mengorganisasikan pengetahuan. Skema bayi disusun oleh tindakan sederhana yang diterapkan pada objek-objek tertentu, contohnya tindakan menyusu, melihat, menggenggam. Anak-anak yang lebih tua memiliki skema yang meliputi berbagai strategi dan perencanaan untuk mengatasi masalah. Saat mencapai masa dewasa, menyusun beragam skema dalam jumlah amat besar.
2. Asimilasi
Asimilasi terjadi ketika anak-anak memasukkan informasi baru ke dalam skema-skema yang ada.
3. Akomodasi
Akomodasi terjadi ketika anak-anak menyesuaikan skema-skema mereka dengan informasi dan pengalaman-pengalaman baru.
4. Organisasi
Adalah pengelompokan perilaku-perilaku dan pemikiran-pemikiran yang terisolasi ke dalam sistem yang lebih teratur dan lebih tinggi.
5. Penyeimbangan
Adalah suatu mekanisme yang diajukan Piaget untuk bagaimana anak-anak berpindah dari suatu tahapan pemikiran ke tahapan pemikiran berikutnya. Perpindahan ini terjadi karena anak mengalami konflik kognitif kognitif dalam usahanya memahami dunia sampai akhirnya dapat menyelesaikan konflik tersebut dan mencapai suatu keseimbangan pemikiran.

Teori Piaget tentang Perkembangan Intelektual Anak


Teori Piaget tidak berpengaruh pada pendidikan Amerika. Pekerjaan awalnya dalam biologi, bukan psikologi atau pendidikan, dan tulisannya harus diterjemahkan dari bahasa Perancis ke dalam bahasa Inggris. Dia bahkan tidak tertarik di bidang pendidikan, tapi malah tertarik pada epistemologi genetik, atau studi tentang perkembangan pengetahuan pada manusia. Awalnya ia membentuk teori dengan mengamati anak-anaknya sendiri. Penelitiannya dengan menggunakan metode intensif yang mengamati sejumlah kecil subyek dan sangat berbeda dari tradisi behavioris yang begitu dominan di Amerika Serikat pada waktu itu, dan sebagai hasilnya butuh waktu untuk karyanya untuk dapat diterima. Sebagai penelitian tambahan telah diverifikasi dan memperluas temuan Namun, karyanya memiliki dampak yang sangat penting terhadap teori perkembangan dan belajar.

Senin, 26 Maret 2012

Contoh Laporan Evaluasi Program

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab kita bersama baik antara pemerintah maupun  masyarakat sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar RI 1945 Pasal 31 ayat (1) yakni memberi hak kepada setiap warga negara Indonesia untuk mendapatkan pengajaran.
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan  Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7 – 15 tahun  wajib  mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah derah menjamin  terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat.
Di bidang pembangunan pendidikan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya baik yang berkaitan dengan peningkatan kuantitas maupun kualitasnya. Dalam prakteknya, upaya itu sering kali menghadapi berbagai kendala. Krisis multidimensi yang terjadi di Indonesia, misalnya disinyalir telah membawa dampak bertambahnya jumlah kelompok masyarakat yang kurang beruntung. Kondisi ini menyebabkan semakin banyak orang yang tak mampu meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan merupakan masalah tersendiri dalam memberikan layanan pendidikan  kepada seluruh lapisan masyarakat.
Sistem pendidikan yang dimungkinkan dapat diterapkan untuk itu adalah sistem pendidikan terbuka jarak jauh. Karena sistem pendidikan ini diterapkan pada jenjang pendidikan menengah khususnya SMP, maka kita sebut dengan SMP Terbuka.
Permasalahan dalam pendidikan sangat kompleks. Salah satu alternatif pemecahanya dimulai dari penemuan konsep SMP Terbuka oleh pemerintah yang diilhami oleh berbagai aspirasi masyarakat lapis bawah yang disampaikan kepada Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan (sekarang Departemen Pendidikan Nasional).

REVITALISASI GERAK PERJUANGAN MAHASISWA MELAWAN KAPITALSME NEOLIBERAL *


                                                                         Oleh : Abdul Zahir**
A. Realitas Kapitalisme Neoliberal
Akhir-akhir ini, neoliberalisme banyak diperbincangkan orang. Berbagai jenis tulisan dari berbagai sudut pandang telah diterbitkan untuk mengulasnya. Ada penulis yang membahas pengaruhnya terhadap ekonomi (perdagangan bebas dan ketimpangan ekonomi berskala dunia), politik (soal hapusnya negara-bangsa dan kedaulatan korporasi), budaya (penghancuran budaya dan bahasa setempat), lingkungan (pemanasan global) dan juga filosofis (gagasan tentang manusia individualistik dan hubungan antarmanusianya). Di lihat dari keanekaragaman cara mengupas neoliberalisme menunjukkan bahwa ia telah memasuki semua kamar dan meniduri ranjang yang berbeda. Roh neoliberalisme adalah satu, namun wujudnya banyak.
Dikaitkan dengan sistem ekonomi kapitalisme, neoliberalisme bisa kita tempatkan sebagai sebentuk ideologi atau seperangkat gagasan yang diyakini, baik secara sadar atupun tidak. Sebagai ideologi, neoliberalisme mempengaruhi cara berpikir dan cara bertindak mereka yang berada di bawah pengaruhnya. Seperti halnya semua ideologi, neoliberalisme mewujud ke dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk ‘teori’ yang menjelaskan gejala dan hubungan antargejala serta bagaimana menjawab persoalan dari gejala-gejala kehidupan manusia tersebut. Seperti juga semua ideologi, neoliberalisme tidaklah muncul begitu saja dari ruang kosong. Tunas-tunasnya tumbuh dari tanah subur kapitalisme lanjut; di atas humus kapitalisme yang menua.
                 
Seperti semua hal yang ada di kolong langit, sistem ekonomi kapitalisme selalu berubah. Tampilan kapitalisme hari ini sangat berbeda dari kapitalisme di masa Marx. Ketika Marx menulis The Communist Manifesto (1848), kapitalisme benar-benar hanya berlangsung sepenuhnya di beberapa tempat saja di Eropa bagian barat dan Inggris. Sekarang ia menjadi sistem yang ada di mana-mana. Pada dasawarsa 1840-an, satuan produksi kapitalis sekadar pabrik kecil dengan buruh yang tidak mencapai seratus dan dimiliki serta dimanajeri seorang atau sekeluarga kapitalis. Bila dulu sebagian besar kapitalis beroperasi di negerinya sendiri, kini kompeni multinasional bisa menempatkan pusat-pusat produksinya di mana pun di dunia selama bisa dilakukan dan menguntungkan.

MANUSIA & CINTA KASIH


 Dalam perjalanan hidup manusia, tidak akan pernah lepas dari yang namanya cinta. Cinta akan selalu ada dalam suatu dimensi yang namanya manusia. Manusia dicipta dengan penuh cinta, dan tanpa cinta manusia tak akan lahir. Manusia diciptakan di jagad bumi mengembangan cinta dari tuhan sebagai khalifah  di muka bumi. Yang menjadi pertanyaan besar sekarang ini adalah pemaknaan akan cinta dalam realitas hidup ini. Apakah cinta dimaknai sebagai sesuatu yang fitrah yang mesti dijaga ataukah suatu wujud rasa yang mesti diagungkan.
Ketika memberikan sebuah defenisi akan cinta, akan lahir beberapa defenisi yang tentu saja akan berbeda dari segi substansi atau hakikat cinta itu. Hal ini dikarenakan sudut pandang yang berbeda pula. Semakin tinggi tingkat pemahaman terhadap suatu norma atau prilaku, akan semakin kompleks penjabaran defenisi itu.
Pemberian pemaknaan akan cinta akan senasib dengan pemberian defenisi tadi. Defenisi yang akan mengantarkan pada suatu substansi kadang dikaburkan oleh ego bahkan nafsu seseorang. Pemaknaan yang salah sebagai sebuah aktualisasi dari cinta seperti pacaran akan mengantarkan pada suatu upaya untuk mendeskreditkan cinta yang luhur sebagai fitrah kemanusiaan. Disamping itu, pemaknaan akan cinta dengan rasa suka harus berani dibedakan. Cinta adalah fitrah yang sifatnya abstrak sehingga perwujudannya berada dalam area metafisik (inmaterial). Sedangkan rasa suka, adalah wujud rasa ketertarikan kepada hal yang bersifat materi.

Kepemimpinan Kaum Muda; Sebuah Ikhtiar Menuju Kebangkitan Nasional*


                                                    Oleh : Abdul Zahir**
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh !!!!!!
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang menegakkan langit, yang menghamparkan lautan dan daratan, yang meninggikan gunung-gunung, dan menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Dari-Nya mengalir segala kurnia, nikmat dan anugrah yang tak bisa dikira dengan tinta di atas lembaran-lembaran cerita-cerita, yang tak bisa di ukur dengan neraca apapun.
Salam sejahtera untuk Muhammad Saw, Sang Penabur cinta dan kasih sayang. Dialah uswah dari segala tokoh, Dialah pahlawan sejati dari segala pejuang. Dengannya, terulur segala kebaikan dari Maroko ke Marauke, dari negeri Magdhubi sampai negeri Maghribi, di segenap negeri, di seluruh jazirah, dan digenapnya dunia.
A.          Mukaddimah
Perkembangan dunia akhir-akhir ini semakin carut marut. Seluruh Negara menikmati situasi seperti ini. Aspek-aspek kehidupan yang telah digerogoti neoliberalisme seakan tak lama lagi akan ambruk. Gambaran dunia semakin lama mengabur seiring dengan krisis dan tendensi yang terjadi dimana-mana.
Dimulai dari aspek keamanan, penyerangan Rusia terhadap Georgia diakhir bulan Juli lalu menandakan bahwa ada upaya agresi yang akan dibangun secara besar oleh Negara yang mengaku dirinya sebagai Adikuasa. Dengan mengungkit masalah perbatasan di sebuah Negara bagian, dengan ikhlas hati Rusia menyerang Georgia yang secara geopolitis lebih berpihak ke Amerika Serikat.