Minggu, 09 September 2012

TEKNIK ANALISIS DATA



Analisis data kualitatif (Bogdan & Biklen) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola , menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain.
Analisis Data Kualitatif adalah suatu proses yang meliputi:
  • Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
  • Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya,
  • Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola, hubungan-hubungan dan temuan-temuan umum. (Seiddel, 1998)
Jadi menurut kami, Analisis Data Kualitatif adalah suatu upaya kegiatan yang meliputi proses mencatat, mengorganisasikan, mengelompokkan dan mensintesiskan data selanjutnya memaknai setiap kategori data, mencari dan menemukan pola, hubungan- hubungan dan memaparkan temuan-temuan dalam bentuk deskripsi naratif, bagan, flow chart, matriks maupun gambar-gambar yang bisa dimengerti dan pahami oleh berbagai pihak.

       Beberapa kaum intelektual memainkan peran dalam analisis kualitatif. Morse dan Field (1995) mengenali empat proses-proses, antara lain:
o       Memahami
Awal proses analitik, peneliti-peneliti kualitatif berusaha untuk bisa mempertimbangkan data dan belajar mencari ” apa yang terjadi.” Bila pemahaman dicapai, peneliti bisa menyiapkan cara deskripsi peristiwa, dan data baru tidak ditambahkan dalam uraian. Dengan kata lain, pemahaman diselesaikan bila kejenuhan telah dicapai.
o      Sintesis
Sintesis meliputi penyaringan data dan menyatukannya. `Pada langkah ini, peneliti mendapatkan pengertian dari apa yang “khas” mengenai suatu peristiwa dan apa variasi dan cakupannya. Pada akhir proses sintesis, peneliti dapat mulai membuat pernyataan umum tentang peristiwa mengenai peserta studi.
o      Teoritis
Meliputi sistem pemilihan data. Selama proses teori, peneliti mengembangkan penjelasan alternatif dari peristiwa dan kemudian menjaga penjelasan ini sampai menentukan apakah “cocok” dengan data. Proses teoritis dilanjutkan untuk dikembangkan sampai yang terbaik dan penjelasan paling hemat diperoleh.
o      Recontextualisasi
Proses dari recontextualisasi meliputi pengembangan teori lebih lanjut dan aplikabilitas untuk kelompok lain yang diselidiki. Di dalam pemeriksaan terakhir pengembangan teori, adalah teori harus generalisasi dan sesuai konteks.
A.  Modus analisis data
1.      Hermeneutik
Asal Usul Hermeneutika
Secara etimologis, akar kata hermeneutika berasal dari bahasa Yunani hermeneuein yang berarti ‘menafsirkan’. Maka, kata benda hermeneia secara harfiah dapat diartikan sebagai “penafsiran” atau interpretasi (Sumaryono,1999:23). Di dalam istilah itu secara langsung terkandung unsur-unsur penting yaitu: mengungkapkan, menjelaskan, dan menerjemahkan. Adapun asal-usul  hermeneutika sendiri yakni ketika Hermes  menyampaikan pesan para  dewa kepada manusia. Dan hermeneutika pada akhirnya diartikan sebagai ‘proses mengubah sesuatu atau situasi ketidaktahuan menjadi mengerti’.
Hermaneutik berkaitan dengan pemaknaan suatu analog-teks. Jika analisis hermeneutik digunakan dalam studi sistem informasi, objek dari usaha interpretatif adalah upaya membuat bermakna organisasi sebagai analog-teks.
Gagasan suatu lingkaran hermeneutik adalah dialektik antara pemahaman teks secara menyeluruh dan interpretasi bagian-bagiannya, yang deskripsinya diharapkan membawa makna dengan bimbingan oleh penjelassan yang diperkirakan. Tujuan analisis hermeneutik dalam hal ini adalah membuat adanya rasa pemahaman keseluruhan, dan hubungan diantara orang-orang di dalamnya, organisasi  dan teknologi informasinya.
Jika analisis hermeneutik digunakan dalam studi sistem informasi, objek dari usaha interpretatif adalah upaya membuat bermakna organisasi menjadi analog-teks. Dalam organisasi berbagai “pemegang saham” pada organisasi itu bisa tidak lengkap, bingung, gelap pemahamannya, atau malah satu sama lainnya saling bertentangan. Tujuan analisis hermaneutik dalam hal ini adalah membuat adanya rasa pemahaman keseluruhan, dan hubungan diantara orang-orang didalamnya, organisasi, dan teknologi informasinya.

2.      Semiotik
Semiotik berkaitan dengan makna dari tanda dan simbol dalam bahasa. Gagasan penting adalah kata-kata atau tanda dapat ditugaskan terutama pada kategori konseptual.
Semiotik ada 3 bentuk :
o       Analisis konten, adalah teknik penelitian yang digunakan untuk referensi yang replikabel dan valid dari kata pada konteksnya.
o       Analisis pembicaraan, diasumsikan bahwa makna itu dipertajam dalam konteks dalam pertukaran.
o       Analisis wacana, fokus pada permaianan bahasa. Permainan bahasa adalah suatu interaksi satuan-satuan yang yang terdefenisikan dengan baik terdiri atas urutan gerak verbal yang berubah menjadi frasa-frasa, yaitu penggunaan metafor dan alegori yang memainkan peran penting.
3.      Narasi dan metafor
Narasi didefinisikan sebagai dongeng, cerita.Narasi dan metafora sejak lama talah menjadi istilah kunci dalam diskusi bahasa dan analisisnya. Para ahli dalam berbagai keahlian telah mencari metafora dan simbolisme dalam berbagai budaya asli, narasi lisan, narasi dan metafora dalam organisasi, metafora dan pengobatan, metafora dan psikiatri,dll.
B.  Tahapan analisis data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disatankan oleh data.
Pekerjaan analisis data ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorisasikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data bertujuan untuk menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Pekerjaan menganalisis data memerlukan usaha usaha pemusatan perhatian dan pengarahan tenaga fisik dan pikiran peneliti. Selain menganalisis data, peneliti juga perlu dan masih perlu mendalami kepustakaan guna mengkonfirmasikan teori atau untuk menjastifikasikan adanya teori baru yang barangkali ditemukan.
1.      Menemukan Tema dan Merumuskan Hipotesis Kerja. Sejak menganalisis data dilapangan, peneliti sudah mulai menemukan tema dan hipotesis kerja. Pada analisis yang dilakukan secara lebih intensif, tema dan hipotesis kerja lebih diperkaya, diperdalam, dan lebih ditelaah lagi dengan menggabungkan data dari sumber-sumber lainnya.
Bogdan Taylor (197: 82-85 ) menganjurkan beberapa petunjuk untuk merumuskan hipotesis kerja
Ø   Bacalah dengan teliti catatan lapangan anda, seluruh data, baik yang berasal dari pengamatan berperanserta, wawancara, tanggapan peneliti sendiri, gambar atau foto, dokumen, hendaknya dibaca dan ditelaah secara mendalam.
Ø    Berilah kode pada beberapa judul pembicaraan tertentu, data yang sudah diberi kode hendaknya dipelajari, dibaca, dan ditelaah lagi, kemudian disortir dan di uji untuk dimasukkan ke dalam kelompok tertentu yang akan menjadi cikal bakal tema.
Ø    Susunlah menurut tipologi,  hal ini bermanfaaat dalam menemukan tema dan penyusunan hipotesis kerja.
Ø     Bacalah kepustakaan yang ada dengan masalah dan latar penelitian, selama dan sesudah pengumpulan data, kepustakaan yang berkaitan dan relevan dengan masalah studi hendaknya dipelajari.
2.      Menganalisis Berdasarkan Hipotesis Kerja. Setelah memformulasikan hipotesis kerja, peneliti mengalihkan pekerjaan analisisnya dengan mencari dan menemukan apakah hipotesis kerja tersebut didukung atau ditunjang oleh data dan apakah hal itu benar. Dalam hal demikian peneliti barangkali akan mengubah, menggabungkan, atau membuang beberapa hipotesis kerja. Apabila peneliti telah menemukan seperangkat hipotesis kerja dasar, maka pekerjaan selanjutnya adalah menyusun kode tersendiri atas dasar hipotesis kerja dasar tersebut. Data yang telah tersusun dikelompokkan berdasarkan hipotesis kerja dasar tersebut. Jumlah data yang menunjang suatu hipotesis kerja dasar bergantung pada kualitas dan kuantitas data dan bergantung pula pada perhatian dan tujuan penelitian. Data yang dikode dapat menunjang dua atau lebih hipotesis kerja. Pekerjaan mencari dan menemukan data yang menunjang atau tidak menunjang hipotesis kerja pada dasarnya memerlukan seperangkat kriteria tertentu yang didasarkan atas pengalaman, pengetahuan, atau teori tertentu sehingga akan sangat membantu pekerjaan analisa data. Criteria dapat ditetapkan secara kasar sementara data sudah mulai masuk dan ditetapkan pada saat mengadakan pemberian kode pada data.
Usaha  untuk meningkatkan kemampuan menganalisis dan meningkatkan pengertian tentang data menurut Bogdan dan Taylor :
o   Apakah data menunjang hipotesis kerja?
Proses ini merupakan usaha untuk membandingkan data yang menunjang dengan yang tidak menunjang.
o   Apakah data yang benar yang dikumpulkan atau bukan?
Peneliti hendaknya meneliti apakah data yang tercatat pada catatan lapangan itu benar-benar data yang dikumpulkan atau tercampur dengan pandangan peneliti atau juga sesuatu yang berasal dari subjek tetapi bukan asli.
o   Apakah ada pengaruh peneliti terhadapa latar penelitian?
Walaupun sedikit, barangkali akan ada pengaruh peneliti terhadap latar penelitian. Hal  itu mungkin sekali tejadi pada saat pertama peneliti memasuki lapangan karena subjek masih curiga atas kehadiran peneleliti yang asing itu.
o   Adakah orang lain yang hadir?
Kategori data hendaknya dikelompokkan di antara adanya kehadiran orang lain dan kehadiran sendiri agar benar-benar diperoleh data yang murni.
o   Pertanyaan langsung ataukah kesimpulan tidak langsung?
Peneliti hendaknya membedakan mana yang menunjang secara langsung, mana yang menunjang secara tidak langsung, mana yang tidak menunjang sama sekali.
o   Siapa yang mengatakan dan siapa yang melakukan apa?
Peneliti hendaknya mengelompokkan data atas hipotesis kerja yang ditunjang hanya oleh seorang dan yang ditunjang oleh beberapa orang.
o   Apakah subjek mengatakan yang benar?
C.  Model analisis data
a.       Metode perbandingan tetap (constant  comparative method)
Metode ini menganalisis data secara tetap membandingkan satu datum dengan datum yang lain, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori dengan kategori lainnya. Secara umum proses analisis datanya mencakup reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja.
Menurut Ian Dey (1993) langkah-langkah analisis data :
v     Mengembangkan deskripsi yang komprehensif dan teliti dari hasil penlitian.
v     Klasifikasi data, merupakan bagian integral dari analisis.
v     Analisis data, kita harus dapat memilah-milah data itu dan memadukannya kembali
Dalam analisis data, terdapat beberapa langkah dalam melakukannya
§         Menemukan fokus
Untuk memberikan arah dalam menemukan fokus penelitian.
§         Mengelola data
§         Membaca dan menganotasi
§         Menciptakan kategori
§         Splitting (memisahkan) dan slicing (memotong)
§         Mengait-ngaitkan data
§         Membuat hubungan
§         Peta dan matriks
§         Kejadian ‘koroborasi’
Bukti kejadian koroborasi adalah prosedur dimana secara kritis kita berfikir tentang kualitas data.
§         Menghasilkan sesuatu yang dicari                                  
b.      Analisis data model Spradley
Menurut Spradley, analisis data itu menyatakan dengan teknik pengumpulan data. Proses penelitian terdiri atas  : pengamatan deskriptif, analisis domein, pengamatan terfokus, analisis taksonomi, pengamatan terpilih , analisis komponensial dan diakhiri dengan analisis tema.. analisis data menurut model ini memenfaatkan adanya apa yang dinamakan hubungan semantik.
1.      Analisis domein, dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pengamatan berperanserta/wawancara  atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam catatan lapangan, yang dapat dilihat di buku lampiran.
2.      Analisis taksonomi, setelah selesai analisis domein, dilakukan pengamatan dan wawancara terfokus berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti.
3.      Analisis komponen, setelah anilis taksonomi, dilakukan wawancara terpilih untuk memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan kontras.
4.      Analisis tema merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara holistik pemandangan yang sedang diteliti. Sebab setiap kebudayaan terintegrasi dalam beberapa jenis pola yang lebih luas.
c.       Analisis data kualitatif model Miles dan Huberman
Analisis data ini didasarkan pada pandangan paradigman yang positivisme. Analisis data dilakukan dengan mendasarkan diri pada penelitian lapangan, apakah : satu atau lebih dari satu situs. Analisis data ini menggunakan matriks.
Dengan memanfaatkan matriks yang di petakan maka peniliti mulai mengadakan analisis apakah membandingkan urutan ataukah menelaah hubungan sebab-akibat sekaligus.
Ada beberapa bentuk  data kualitatif dari model Miles dan Huberman :
§         Data Reduction
Reduksi data adalah proses merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting selanjutnya mencari tema dan polanya.
§         Data Display
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flow chart atau gambar. “the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text” (Miles and Huberman, 1984).
§         Conclusion Drawing/Verification
Kesimpulan awal dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berubah bila terdapat bukti-bukti baru. Namun jika kesimpulan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan tersebut kesimpulan yang kredibel.


DAFTAR PUSTAKA

Moleong Lexy J, MA, DR, Prof, Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit.: PT Remaja Rosdakarya, Bandung 1988.
http://blogqing.blogspot.com/2010/05/metode-penelitian.html
http://www.scribd.com/doc/24449804/Analisis-Data-Kualitatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar