Minggu, 08 Januari 2012

RESUME TUGAS PENELITIAN KUANTITATIF


Metode kausal-komparatif ditujukan pada penemuan penyebab yang mungkin terjadi pada pola perilaku dengan membandingkan subjek yang ada dengan subjek serupa. Penelitian ini adalah jenis penelitian survei eks post facto, peneliti tidak melakukan kontrol terhadap variable-variabel bebas  karena manifestasinya sudah terjadi atau variable-variabel tersebut secara inheren tidak dapat dimanipulasi..
Metode kausal komparatif sering digunakan sebagai pengganti metode eksperimental karena akan melihat hubungan sebab dan akibat seperti contoh kita ingin melakukan penelitian pendidikan yang tidak memungkinkan memanipulasi eksperimentalnya.
Metode perbandingan kausal adalah salah satu pendekatan untuk menjelajahi hubungan antara variabel (dua, tiga atau lebih variabel). Metode ini banyak digunakan oleh peneliti sekarang. Hal ini karena teknik statistik yang terkait dengan metode komparatif kausal, kemudian Uji t dan analisis varians adalah statistik yang paling umum untuk menguji hipotesisnya, bidang statistik korelasional, regresi berganda khususnya, dapat dilakukan dengan uji t dan analisis varians serta analisis lainnya.
Penelitian ini bersifat ex post pacto, yaitu data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (telah lalu), artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung. Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai variabel dependen) dan menguji data itu dengan menelusur kembali kemasa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya.
Tujuan penelitian ini dalam rangka untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat  dengan cara berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada  dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

Dalam setiap penelitian, metode yang kita gunakan punya kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode kausal komparatif adalah memungkinkan peneliti untuk menyelidiki hubungan antara banyak variabel dalam studi tunggal, metode ini juga menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan, dan perbaikan-perbaikan dalam hal teknik,  metode statistik  dan rancangan dengan kontrol parsial. Sedangkan kekurangannya adalah tidak mengungkapkan hubungan kausal yang mendasari suatu hubungan yang diamati, tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas, dan sulit untuk memperoleh kepastian faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang telah diselidiki.
Selain penelitian eks post facto, penelitian lainnya adalah penelitian eksperimen. Eksperimen merupakan metode penelitian yang sangat kuat. Sama halnya, metode komparasi, hubungan sebab akibat dan metode korelasi. Eksperimen dapat digunakan untuk membentuk hubungan sebab akibat dari satu variabel ke yang lain. Penelitian eksperimen tidak mudah untuk dilakukan.
Dalam penelitian eksperimen, dalam mengaplikasikan metode eksperiment perlu penguasaan semua variable dalam sutuasi konstan kecuali saat penggunaan perlakuan experiment. Oleh karena itu perlu dilakukan validitas  internal, validitas  eksternal dan validitas tambahan. Validitas internal sebuah experiment adalah perpanjangan variable-variabel tambahan yang telah dikontrol oleh peneliti. Jika variable tambahan tidak dikontrol dalam proses experimennya, maka kita tidak dapat mengetahui apakah perubahan-perubahan yang diamati pada beberapa tahap experiment merupakan penyebab perlakuan experiment atau merupakan sekedar variable tambahan.
Sedangkan variabel tambahan mengacu pada aspek-aspek situasi yang terjadi pada saat perlakuan experiment sedang berlangsung, aspek-aspek tersebut memungkinkan tidak relevan dengan perlakuan, akan tetapi keduanya terjadi secara beriringan. Campbell dan Stanley mengidentifikasi 8 tipe variable tambahan, beberapa diantaranya berkaitan dengan experiment yang sudah kita kenal sebelumnya. Variabel-variabel tersebut sebagai berikut; Sejarah, Kedewasaan, Tes, Instrumentasi, Kemunduran Statistik, Seleksi yang berbeda, Kematian experiment, dan Interaksi seleksi kedewasaan.
Validitas External merupakan perluasan dimana temuan-temuan di experiment bisa diaplikasikan kedalam pengaturan tertentu. Ini memungkinkan untuk temuan-temuan pada experiment pendidikan menjadi valid secara external untuk  salah satu keadaan sedangkan tidak sepenuhnya valid  secara external untuk keadaan yang lainnya dan sama sekali tidak valid secara external pada beberapa keadaan yang lain. Selain ketiga validitas di atas, masih ada yang perlu diperhatikan validitasnya, seperti Validitas Populasi dan Validitas ekologi.
Dalam pre eksperimen kita mengenal the one shot case study. Dalam hal ini perlakuan experimental diatur. Kemudian posttest (tes akhir) dirancang untuk mengukur  pengaruh dari perlakuan (treatment) yang telah diberikan. Hal ini sama dengan memberikan remedial atau perlakuan experimental, lalu kemudian memberikan tes akhir untuk mengukur sejauh mana peningkatannya. Namun bagaimana seseorang menentukan pengaruh treatment/perlakuan yang diberikan pada tes akhir saja? Sayangnya, tak ada cara untuk menentukannya. Nilai siswa pada tes akhir dapat dihitung melalui pelajaran harian, ataupun laporan harian. Secara singkat, the one shot case study walaupun mudah dilaksanakan namun hasilnya kurang efektif. Jika hanya dibatasi pada satu objek grup, peneliti paling tidak harus melakukan pretest (test awal) dan posttest (test akhir). Ini akan di diskusikan pada pembahasan selanjutnya.
Di  samping itu,dalam pre eksperimen, selain the one shot case study, kita juga mengenal One Group Pretest Posttest Design (Model Test Awal – Akhir), dan Time Series Design (Model Penelitian Berdasarkan Rentang Waktu). Kesemuanya itu menggunakan uji t (t test) dalam pengujian analisis statistiknya untuk parametrik dan dapat digunakan statistik nonparametrik  Man Withney U tes atau uji Wilcoxon rank.
Penelitian dalam kategori true eksperimen menggunakan 2 kelompok, yaitu Kelompok eksperimental dan kontrol. Umumnya dibuat seidentik mungkin dengan pengecualian bahwa kelompok eksperimental terkena perlakuan eksperimental. Jika variabel telah membawa perubahan antara pretest dan posttest, ini akan tercermin dalam nilai dari kelompok kontrol. Fitur penting dari desain pretest-posttest kelompok kontrol adalah dengan pembentukan kelompok perlakuan eksperimental dan kelompok perlakuan kontrol, dan administrasi dari pretest dan posttest kepada setiap kelompok. Salah satu desain eksperimental yang paling sering digunakan oleh para peneliti pendidikan.
Penting untuk menyadari bahwa kelompok eksperimen dan kontrol harus diperlakukan sesama mungkin, kecuali untuk variabel perlakuan. Sebagai contoh, kedua kelompok harus diberi pretests sama dengan posttests dan diuji pada saat yang sama.
Lebih lanjut lagi dalam penelitian eksperimen, bukan hanya dapat dilakukan dalam dua kelompok/perlakuan saja, tapi bisa berkembang secara komplit yaitu dengan menggunakan banyak kelompok/perlakuan atau Multiple-Treatment Design, dimana masing-masing desain dapat diperluas untuk mencakup kasus-kasus di mana sampel secara acak ditugaskan untuk tiga atau lebih kelompok.
Bagian lain dari jenis penelitian eksperimen adalah Quasi-experimental Salah satu jenis desain ini adalah Quasi-experimental yang digunakan ketika subyek penelitian experiment dan kelas kontrol tidak memungkinkan untuk diacak. Jenis yang lain dari desain ini adalah factorial-experimen yang terdiri atas dua atau lebih treatmen dari variable dilakukan secara bersama. Bagian ini juga membahas tentang masalah-masalah yang terjadi dalam mengukur perubahan. Topic ini sangat penting karena penilitian experimen dalam pendidikan sering digunakan untuk mengukur efek yang dihasilkan sebuah proses pendidikan siswa dalam meraih prestasi ataupun perubahan-perubahan perilaku yang terjadi.
Seperti yang telah kita diskusikan sebelumnya pengacakan subyek penelitian dan kelas control adalah hal yang sangat penting dalam desai penelitian experiment. Namun, pengacakan tersebut kadang-kadang tidak memungkinkan untuk dilakukan khususnya dalam beberapa bidang. Beberapa penelitian experiment menggunakan desain quasi-experimen yang diperkenalkan oleh campabell dan stanly untuk meneliti subyek penelitian dan kelas control dan tidak diacak. Quasi-experimen jika didesai dengan hati-hati dapat menghasilkan ilmu pengetahuan yang berguna. Bagaimana pun peneliti harus waspada terhadap masalah-masalah yang akan timbul ketika subyek tidak diacak dan mengambil langkah untuk memecahkannya.
Sumber utama mempengaruhi validitas dalam desain ini adalah post test yang berbeda antar kelompok. Contohnya : guru disebuah sekolah diberikan treatmen kemudian post test. Dan guru di sekolah lain tidak diberikan treatmen hanya post test saja. Jika ada perbedaan pada post test ditemukan dapat diperdebatkan bahwa seharusnya ada perbedaan antara guru yang ada didalam 2 sekolah tersebut karena adanya pengaruh treatmen.
Sumber lain yang mempengaruhi validitas adalah adanya perbedaan mortalitas. Desain perbandingan grup static adalah desain experiment yang lemah. Rencana peneliti untuk menggunakannya harus mempertimbangkan dengan hati-hati kemungkinan adanya pretest. Jika ini terjadi maka peneliti telah memberikan pengaruh pada desain non equivalent yang akan dijelaskan dibawah ini. Desain kelas control non equivalent memungkinkan peneliti untuk membuat kesimpulan yang kuat berdasarkan pengaruh yang dihasilkan oleh treatmen pada post test.
Penelitian selain di atas, kita juga akan mengenal penelitian dengan single factor dimana bertujuan untuk menangani semua elemen dalam situasi penelitian kecuali variasi treatmen. Desain single factor  dan tehnik statistic digunakan untuk menganalisa t-test dan tidak mengizinkan peneliti untuk menginvestigasi interaksi. Desain faktoral adalah tipe penelitian experiment dimana peneliti menguji pengaruh dari dua atau lebih variable tudak terikat. Pengaruh dari variable tidak terikat pada variable terikat disebut  pengaruh utama. Efek dari interaksi dua atau lebih variable tidak terikat pada variable terikat disebut efek interaksi.
Setelah kita mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penelitian kausal komparatif dan eksperimen, maka selanjutnya kita akan memberikan gambaran singkat tentang penelitian dan pengembangan (research and development, R&D). Penelitian dan pengembangan (R & D)  adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan basis produk pengembanagan penelitian ini, mengajukan pengujian dalam pengaturan di mana yang akan digunakan, dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap uji coba lapangan. Dalam program yang lebih ketat R & D, siklus ini diulang sampai uji lapangan data menunjukkan bahwa hasil tersebut memenuhi tujuannya perilaku yang didefinisikan.
Meskipun mereka memiliki kontribusi penting terhadap pendidikan, metodologi penelitian dasar dan terapan pada umumnya mengembangkan produk baru yang dapat digunakan di sekolah-sekolah. Dalam penelitian terapan khususnya, peneliti sering menemukan hal yang dirancang dengan buruk, belum terbukti, atau hasil yang kurang memadai. Kekurangan lain dari penelitian dasar dan terapan adalah bahwa situasi mereka belajar belajar dalam kelas berpengaruh langsung terhadap praktik pendidikan.
Pendidik dan peneliti telah mencari cara untuk menjembatani kesenjangan antara penelitian dan praktek selama bertahun-tahun. Inilah kontribusi pendidikan R & D. Ini mengambil temuan yang dihasilkan oleh penelitian dan terapan dimana untuk membangun  operasional di sekolah. Disini kita harus tekankan, meskipun, pendidikan R & D bukan merupakan pengganti untuk penelitian dasar atau terapan. Semua dasar strategi penelitian, terapan, R & D diperlukan untuk membawa perubahan pendidikan.



1 komentar:

  1. diatas sekilas membahas tentang tidak harusnya melakukan pretest dalam penelitian pendidikan,
    Apa alasan rincinya untuk melakukan itu ya??

    Apakah mungkin dalam penelitian pendidikan tidak melakukan pretes?

    BalasHapus