Analisis data kualitatif
(Bogdan & Biklen) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola , menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan
kepada orang lain.
Analisis Data Kualitatif adalah suatu proses yang meliputi:
- Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
- Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya,
- Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola, hubungan-hubungan dan temuan-temuan umum. (Seiddel, 1998)
Jadi menurut kami,
Analisis Data Kualitatif adalah suatu upaya kegiatan yang meliputi proses
mencatat, mengorganisasikan, mengelompokkan dan mensintesiskan data selanjutnya
memaknai setiap kategori data, mencari dan menemukan pola, hubungan- hubungan
dan memaparkan temuan-temuan dalam bentuk deskripsi naratif, bagan, flow chart,
matriks maupun gambar-gambar yang bisa dimengerti dan pahami oleh berbagai
pihak.
Beberapa kaum intelektual memainkan peran dalam analisis kualitatif. Morse dan Field (1995) mengenali empat proses-proses, antara lain:
o
Memahami
Awal proses analitik, peneliti-peneliti kualitatif berusaha untuk bisa
mempertimbangkan data dan belajar mencari ” apa yang terjadi.” Bila pemahaman
dicapai, peneliti bisa menyiapkan cara deskripsi peristiwa, dan data baru tidak
ditambahkan dalam uraian. Dengan kata lain, pemahaman diselesaikan bila
kejenuhan telah dicapai.
o Sintesis
Sintesis meliputi
penyaringan data dan menyatukannya. `Pada langkah ini, peneliti mendapatkan
pengertian dari apa yang “khas” mengenai suatu peristiwa dan apa variasi dan
cakupannya. Pada akhir proses sintesis, peneliti dapat mulai membuat pernyataan
umum tentang peristiwa mengenai peserta studi.
o Teoritis
Meliputi sistem pemilihan data. Selama proses teori, peneliti mengembangkan penjelasan alternatif dari peristiwa dan kemudian menjaga penjelasan ini sampai menentukan apakah “cocok” dengan data. Proses teoritis dilanjutkan untuk dikembangkan sampai yang terbaik dan penjelasan paling hemat diperoleh.
Meliputi sistem pemilihan data. Selama proses teori, peneliti mengembangkan penjelasan alternatif dari peristiwa dan kemudian menjaga penjelasan ini sampai menentukan apakah “cocok” dengan data. Proses teoritis dilanjutkan untuk dikembangkan sampai yang terbaik dan penjelasan paling hemat diperoleh.
o Recontextualisasi
Proses dari recontextualisasi meliputi pengembangan teori lebih lanjut dan aplikabilitas untuk kelompok lain yang diselidiki. Di dalam pemeriksaan terakhir pengembangan teori, adalah teori harus generalisasi dan sesuai konteks.
Proses dari recontextualisasi meliputi pengembangan teori lebih lanjut dan aplikabilitas untuk kelompok lain yang diselidiki. Di dalam pemeriksaan terakhir pengembangan teori, adalah teori harus generalisasi dan sesuai konteks.
A. Modus analisis data
1. Hermeneutik
Asal Usul Hermeneutika
Secara etimologis, akar
kata hermeneutika berasal dari bahasa Yunani hermeneuein yang berarti
‘menafsirkan’. Maka, kata benda hermeneia secara harfiah dapat diartikan
sebagai “penafsiran” atau interpretasi (Sumaryono,1999:23). Di dalam istilah
itu secara langsung terkandung unsur-unsur penting yaitu: mengungkapkan,
menjelaskan, dan menerjemahkan. Adapun asal-usul hermeneutika sendiri
yakni ketika Hermes menyampaikan pesan para dewa kepada manusia.
Dan hermeneutika pada akhirnya diartikan sebagai ‘proses mengubah sesuatu atau
situasi ketidaktahuan menjadi mengerti’.
Hermaneutik berkaitan
dengan pemaknaan suatu analog-teks. Jika analisis hermeneutik digunakan dalam
studi sistem informasi, objek dari usaha interpretatif adalah upaya membuat
bermakna organisasi sebagai analog-teks.
Gagasan suatu lingkaran
hermeneutik adalah dialektik antara pemahaman teks secara menyeluruh dan
interpretasi bagian-bagiannya, yang deskripsinya diharapkan membawa makna
dengan bimbingan oleh penjelassan yang diperkirakan. Tujuan analisis
hermeneutik dalam hal ini adalah membuat adanya rasa pemahaman keseluruhan, dan
hubungan diantara orang-orang di dalamnya, organisasi dan teknologi
informasinya.
Jika analisis
hermeneutik digunakan dalam studi sistem informasi, objek dari usaha
interpretatif adalah upaya membuat bermakna organisasi menjadi analog-teks.
Dalam organisasi berbagai “pemegang saham” pada organisasi itu bisa tidak
lengkap, bingung, gelap pemahamannya, atau malah satu sama lainnya saling
bertentangan. Tujuan analisis hermaneutik dalam hal ini adalah membuat adanya
rasa pemahaman keseluruhan, dan hubungan diantara orang-orang didalamnya,
organisasi, dan teknologi informasinya.
2. Semiotik
Semiotik berkaitan
dengan makna dari tanda dan simbol dalam bahasa. Gagasan penting adalah
kata-kata atau tanda dapat ditugaskan terutama pada kategori konseptual.
Semiotik ada 3 bentuk :
o Analisis konten,
adalah teknik penelitian yang digunakan untuk referensi yang replikabel dan
valid dari kata pada konteksnya.
o Analisis
pembicaraan, diasumsikan bahwa makna itu dipertajam dalam konteks dalam pertukaran.
o Analisis wacana,
fokus pada permaianan bahasa. Permainan bahasa adalah suatu interaksi
satuan-satuan yang yang terdefenisikan dengan baik terdiri atas urutan gerak
verbal yang berubah menjadi frasa-frasa, yaitu penggunaan metafor dan alegori yang
memainkan peran penting.
3. Narasi
dan metafor
Narasi didefinisikan
sebagai dongeng, cerita.Narasi dan metafora sejak lama talah menjadi istilah
kunci dalam diskusi bahasa dan analisisnya. Para ahli dalam berbagai keahlian
telah mencari metafora dan simbolisme dalam berbagai budaya asli, narasi lisan,
narasi dan metafora dalam organisasi, metafora dan pengobatan, metafora dan
psikiatri,dll.
B. Tahapan analisis data
Analisis data adalah
proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disatankan oleh data.
Pekerjaan analisis data
ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan
mengkategorisasikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data bertujuan untuk
menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori
substantif.
Pekerjaan menganalisis
data memerlukan usaha usaha pemusatan perhatian dan pengarahan tenaga fisik dan
pikiran peneliti. Selain menganalisis data, peneliti juga perlu dan masih perlu
mendalami kepustakaan guna mengkonfirmasikan teori atau untuk menjastifikasikan
adanya teori baru yang barangkali ditemukan.
1. Menemukan Tema dan
Merumuskan Hipotesis Kerja. Sejak menganalisis data dilapangan, peneliti sudah
mulai menemukan tema dan hipotesis kerja. Pada analisis yang dilakukan secara
lebih intensif, tema dan hipotesis kerja lebih diperkaya, diperdalam, dan lebih
ditelaah lagi dengan menggabungkan data dari sumber-sumber lainnya.
Bogdan Taylor (197:
82-85 ) menganjurkan beberapa petunjuk untuk merumuskan hipotesis kerja
Ø Bacalah
dengan teliti catatan lapangan anda, seluruh data, baik yang berasal dari
pengamatan berperanserta, wawancara, tanggapan peneliti sendiri, gambar atau
foto, dokumen, hendaknya dibaca dan ditelaah secara mendalam.
Ø Berilah
kode pada beberapa judul pembicaraan tertentu, data yang sudah diberi kode
hendaknya dipelajari, dibaca, dan ditelaah lagi, kemudian disortir dan di uji
untuk dimasukkan ke dalam kelompok tertentu yang akan menjadi cikal bakal tema.
Ø Susunlah
menurut tipologi, hal ini bermanfaaat dalam menemukan tema dan penyusunan
hipotesis kerja.
Ø Bacalah
kepustakaan yang ada dengan masalah dan latar penelitian, selama dan sesudah
pengumpulan data, kepustakaan yang berkaitan dan relevan dengan masalah studi
hendaknya dipelajari.
2. Menganalisis
Berdasarkan Hipotesis Kerja. Setelah memformulasikan hipotesis kerja, peneliti
mengalihkan pekerjaan analisisnya dengan mencari dan menemukan apakah hipotesis
kerja tersebut didukung atau ditunjang oleh data dan apakah hal itu benar.
Dalam hal demikian peneliti barangkali akan mengubah, menggabungkan, atau membuang
beberapa hipotesis kerja. Apabila peneliti telah menemukan seperangkat
hipotesis kerja dasar, maka pekerjaan selanjutnya adalah menyusun kode
tersendiri atas dasar hipotesis kerja dasar tersebut. Data yang telah tersusun
dikelompokkan berdasarkan hipotesis kerja dasar tersebut. Jumlah data yang
menunjang suatu hipotesis kerja dasar bergantung pada kualitas dan kuantitas
data dan bergantung pula pada perhatian dan tujuan penelitian. Data yang dikode
dapat menunjang dua atau lebih hipotesis kerja. Pekerjaan mencari dan menemukan
data yang menunjang atau tidak menunjang hipotesis kerja pada dasarnya
memerlukan seperangkat kriteria tertentu yang didasarkan atas pengalaman,
pengetahuan, atau teori tertentu sehingga akan sangat membantu pekerjaan analisa
data. Criteria dapat ditetapkan secara kasar sementara data sudah mulai masuk
dan ditetapkan pada saat mengadakan pemberian kode pada data.
Usaha untuk
meningkatkan kemampuan menganalisis dan meningkatkan pengertian tentang data
menurut Bogdan dan Taylor :
o Apakah data menunjang
hipotesis kerja?
Proses ini merupakan
usaha untuk membandingkan data yang menunjang dengan yang tidak menunjang.
o Apakah data yang benar yang
dikumpulkan atau bukan?
Peneliti hendaknya meneliti apakah data
yang tercatat pada catatan lapangan itu benar-benar data yang dikumpulkan atau
tercampur dengan pandangan peneliti atau juga sesuatu yang berasal dari subjek
tetapi bukan asli.
o Apakah ada pengaruh peneliti
terhadapa latar penelitian?
Walaupun sedikit, barangkali akan ada
pengaruh peneliti terhadap latar penelitian. Hal itu mungkin sekali
tejadi pada saat pertama peneliti memasuki lapangan karena subjek masih curiga
atas kehadiran peneleliti yang asing itu.
o Adakah orang lain yang
hadir?
Kategori data hendaknya dikelompokkan di
antara adanya kehadiran orang lain dan kehadiran sendiri agar benar-benar
diperoleh data yang murni.
o Pertanyaan langsung ataukah
kesimpulan tidak langsung?
Peneliti hendaknya membedakan mana yang
menunjang secara langsung, mana yang menunjang secara tidak langsung, mana yang
tidak menunjang sama sekali.
o Siapa yang mengatakan dan
siapa yang melakukan apa?
Peneliti hendaknya mengelompokkan data
atas hipotesis kerja yang ditunjang hanya oleh seorang dan yang ditunjang oleh
beberapa orang.
o Apakah subjek mengatakan
yang benar?
C. Model analisis data
a.
Metode perbandingan tetap (constant comparative method)
Metode ini menganalisis data secara tetap
membandingkan satu datum dengan datum yang lain, dan kemudian secara tetap
membandingkan kategori dengan kategori lainnya. Secara umum proses analisis
datanya mencakup reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi dan diakhiri
dengan menyusun hipotesis kerja.
Menurut Ian Dey (1993) langkah-langkah
analisis data :
v Mengembangkan
deskripsi yang komprehensif dan teliti dari hasil penlitian.
v Klasifikasi
data, merupakan bagian integral dari analisis.
v Analisis data,
kita harus dapat memilah-milah data itu dan memadukannya kembali
Dalam analisis data,
terdapat beberapa langkah dalam melakukannya
§
Menemukan fokus
Untuk memberikan arah dalam menemukan
fokus penelitian.
§
Mengelola data
§
Membaca dan menganotasi
§
Menciptakan kategori
§
Splitting (memisahkan) dan slicing (memotong)
§
Mengait-ngaitkan data
§
Membuat hubungan
§
Peta dan matriks
§
Kejadian ‘koroborasi’
Bukti kejadian koroborasi adalah prosedur
dimana secara kritis kita berfikir tentang kualitas data.
§
Menghasilkan sesuatu yang dicari
b. Analisis
data model Spradley
Menurut Spradley, analisis data itu
menyatakan dengan teknik pengumpulan data. Proses penelitian terdiri atas
: pengamatan deskriptif, analisis domein, pengamatan terfokus, analisis taksonomi,
pengamatan terpilih , analisis komponensial dan diakhiri dengan analisis tema..
analisis data menurut model ini memenfaatkan adanya apa yang dinamakan hubungan
semantik.
1. Analisis
domein, dilakukan terhadap data yang diperoleh dari pengamatan
berperanserta/wawancara atau pengamatan deskriptif yang terdapat dalam
catatan lapangan, yang dapat dilihat di buku lampiran.
2. Analisis
taksonomi, setelah selesai analisis domein, dilakukan pengamatan dan wawancara
terfokus berdasarkan fokus yang sebelumnya telah dipilih oleh peneliti.
3. Analisis
komponen, setelah anilis taksonomi, dilakukan wawancara terpilih untuk
memperdalam data yang telah ditemukan melalui pengajuan sejumlah pertanyaan
kontras.
4. Analisis
tema merupakan seperangkat prosedur untuk memahami secara holistik pemandangan
yang sedang diteliti. Sebab setiap kebudayaan terintegrasi dalam beberapa jenis
pola yang lebih luas.
c.
Analisis data kualitatif model Miles dan Huberman
Analisis data ini didasarkan pada pandangan
paradigman yang positivisme. Analisis data dilakukan dengan mendasarkan diri
pada penelitian lapangan, apakah : satu atau lebih dari satu situs. Analisis
data ini menggunakan matriks.
Dengan memanfaatkan matriks yang di
petakan maka peniliti mulai mengadakan analisis apakah membandingkan urutan
ataukah menelaah hubungan sebab-akibat sekaligus.
Ada beberapa bentuk data kualitatif dari model Miles dan Huberman :
§ Data Reduction
Reduksi data adalah proses merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal penting selanjutnya mencari tema dan polanya.
§ Data Display
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flow chart atau gambar. “the most frequent form of display data
for qualitative research data in the past has been narrative text” (Miles and
Huberman, 1984).
§ Conclusion
Drawing/Verification
Kesimpulan awal dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan
akan berubah bila terdapat bukti-bukti baru. Namun jika kesimpulan pada tahap
awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
ke lapangan maka kesimpulan tersebut kesimpulan yang kredibel.
DAFTAR PUSTAKA
Moleong Lexy
J, MA, DR, Prof, Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit.: PT Remaja
Rosdakarya, Bandung 1988.
http://blogqing.blogspot.com/2010/05/metode-penelitian.html
http://www.scribd.com/doc/24449804/Analisis-Data-Kualitatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar