Tulisan ini saya buat dilatar belakangi keresahan intelektual. Kesadaran akan kesalahan paradigmatik yang berujung pada dikotomi makna, distorsi nilai bahkan reduksi hakikat yang sebenarnya menjadi-jadi. Anarkis dipersepsikan sama dengan kekerasan, bahkan kata-kata "kekerasan" diganti dengan kata "anarkis". Lihat saja, setiap ada demonstrasi atau aksi terhadap reaksi ataupun stimulus dari suatu respon yang berlebihan selalu dimaknai dengan "anarkis", padahal kekerasan tidak mempunyai aturan nilai bahkan tidak ada semacam filosofis yang dikandungnya. Hal ini berbanding terbalik dengan "anarkis", anarkis merupakan seperangkat ide-ide yang mempunyai kekuatan filosofis. Tulisan ini saya maksudkan agar jangan lagi ada kesalahan persepsi akan kesamaan anarkis dengan kekerasan.
A. Pengertian Anarkis
Anarkisme merupakan kata dasar anarki yang diakhiri dengan isme. Kata anarki adalah tiruan kata asing seperti anarchy (Inggris) dan anarchie (Belanda/Jerman/Prancis), yang juga cuma meniru kata Yunani anarchos/anarchia. Ini merupakan kata bentukan a (tidak/tanpa/nihil) yang disisipi n dengan archos/ archia (pemerintah/kekuasaan). Anarchos/anarchia = tanpa pemerintahan (without rulers). Sedangkan Anarkis berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki. Sedangkan isme sendiri berarti faham/ajaran/ideologi.