Tidak
ada kaidah yang pasti untuk membuat sebuah matriks. Agaknya, konstruksi matriks
merupakan suatu tugas kreatif – namun sistematis – yang meningkatkan pemahaman
anda mengenai substansi dan makna data besar anda, bahkan sebelum anda mulai
memasuki informasi. Jadi, persoalannya bukanlah apakah seseorang membangun
matriks yang “benar” tetapi apakah matriks itu fungsional sehingga bisa member
jawaban terhadap pertanyaan yang anda ajukan atau mendorong cara-cara baru yang
mencari peluang untuk menata (lay out) data agar memperoleh jawaban.
Unsur-unsur Matriks
1.
Tujuan deskritif dan tujuan eksplanatori.
2.
Data situs tunggal dan situs ganda.
3.
Aturan dan tak beraturan.
4.
Waktu beraturan dan tak beraturan.
5.
Kategori variabel.
6.
Dua-arah, tiga-arah, N-arah...
7. Entri sel
Aturan umum konstuksi matriks
1.
Taruhlah penyajian itu di atas kertas yang lebar.
2.
Jangan coba untuk melibatkan lebih dari 15 – 20 variabel dalam baris
atau kolom ; 5 – 6 variabel kiranya lebih baik.
3.
Bersiaplah membuat format awal, dan ulangi beberapa kali sesudah
memasukkan data.
4.
Mintalah seorang sejawat untuk memeriksa format anda.
5.
Apabila matriks itu merupakan matriks beraturan, bersiaplah untuk
mengubah deret dan kolom untuk sementara
6.
Ingatlah untuk mengelompokkan kembali matriks yang rumit yang berisi
banyak baris dan kolom ke dalam “urut-urutan” atau “keluarga” terdekat.
7.
Terbukalah selalu terhadap gagasan untuk menambahkan baris ataupun kolom
baru
8.
Jagalah agar baris dan kolom tertata cukup bagus
9. Ingat-ingatlah bahwa
masalah penelitian terlalu mungkin menuntut adanya seperangkat matriks
B.
Memasukkan
Data Matriks
Pemilihan data untuk entri ke dalam sel
matris, dan operasi yang melibatkan pekerjaan itu, merupakan masalah yang pelik
dalam analisis data kualitatif. Kesimpulan yang ditarik dari sebuah matriks tak
pernah lebih baik dari pada kualitas data yang masuk. Matriks yang sudah
rampung mungkin tampak koheren dan masuk akal serta mungkin menyenangkan, namun apabila
data dikumpulkan secara serampangan pada awalnya, atau masuk secara
tergesa-gesa sebagian-sebagian, atau dengan cara yang samar-samar, maka
kesimpulannya tentulah diragukan.
Aturan
umum bagi entri data
1)
Haruslah jelas mengenai aras (“ketebalan”) data yang ingin anda
masukkan.
2)
Ingatlah bahwa matriks apapun hanya menyajikan sebagian kecil
persentase data yang ada. Jadi, berpeganglah pada catatan eksplisit mengenai
“aturan-aturan keputusan” yang anda anut dlam memilih penggalan-penggalan data
untuk entri (misalnya, hakikat persetujuan diantara para responden, kemantapan
peneliti terhadap data, atau dasar pembuatan penilaian).
3)
Gunakan kode untuk menempatkan bahan bagi entri.
4)
Terbukalah untuk menggunakan angka-angka, baik kuantitas, langsung,
penilaian dalam bentuk pengukuran atau skala (aturan-aturan keputusan pada yang
disebut terakhir itu harus jelas).
5)
Perhatian yang sangat besar harus diberikan apabila anda mencoba
menskala variabel dimana anda akan mengatur situs (kasus) didalam matriks
multisitus.
6)
Apabila data hilang, rancu, atau tak di dapat responden tertentu,
perlihatkanlah hal ini secara eksplisit di dalam matriks.
C.
Menganalisis
Data Matriks
Pengujian terhadap suatu matriks membantu anda
memahami matriks – dan bagaimana sahihnya pemahaman itu. Ada sejumlah “taktik”
khusus bagi analisis data, yang masing-masing punya kelebihan dan
kekurangannya. Kita tidak akan membahas sampai kesana, kita cukupkan dengan
sejumlah saran umum.
Aturan
umum bagi analisis data matriks
1)
Mulailah dengan pengamatan cepat – suatu “analisis sepintas” baris ke
bawah dan kolom ke samping untuk melihat apa yang terpapar sekilas.
2)
Dalam matriks-matriks situs secara beraturan
3)
Untuk matriks-matriks deskriptif awal, yang sering kali luas dan rumit
karena perlunya “semua harus masuk,” gunakanlah tabulasi ikhtisar
4)
Sebagai awal pembentukan kesimpulan didalam pikiran kita, tulislah teks
yang menjelaskannya.
5)
Kesimpulan-kesimpulan yang timbul hampir selalu memerlukan pengecekan
pada catatan lapangan tertulis.
6)
Dalam penulisan teks setengah akhir (semifinal) yang menerangkan kesimpulan yang ditarik
dari matriks, sertakanlah ilustrasi khusus dari catatan lapangan tertulis.
7)
Ingatlah bahwa analisis haruslah menembus jauh dibelakang sajian
terakhir hingga mencapai penjelasan.
Dokumentasikan prosedur analisis lanjutannya dan mintalah pemeriksaan sekali-kali dengan
teman sejawat, terutama selama awal pekerjaan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar